Mencontek, suatu kata yang sudah tidak asing di kalangan pelajar. Kegiatan mencontek sudah terlihat lazim dari masa dulu sampai sekarang. Mencontek bukanlah merupakan suatu budaya akan tetapi mencontek adalah kebiasaan yang sangat tidak baik. Semua orang pasti pernah melakukan kegiatan mencontek ini, tapi tidak semua orang membudayakan kegiatan mencontek. Kegiatan ini pasti lumrah ditemui di berbagai tingkatan sekolah mulai dari SD, SMP, SMA sampai di bangku kuliah, kegiatan contek-mencontek masih saja ditemui. Jadi, seakan-akan mencontek menjadi budaya di kalangan pelajar.
Akibatnya sangat besar dan menyebabkan siswa semakin malas, menyebabkan siswa tidak jujur, tidak terlatih untuk memecahkan permasalahan. Apabila mencontek dijadikan kebiasaan, kita akan kesulitan manakala kita dihadapkan pada situasi dimana kita harus mampu memecahkan persoalan itu sendiri. Kegiatan mencontek adalah salah satu bentuk ketidakjujuran, alias kejahatan dan hukumannya, bukan penjara atau kurungan malah jauh lebih berat, karena dapat menghambat tumbuh kembang otak kita.
Banyak cara untuk pelajar mencontek di sekolah. Berdasarkan survey tertinggi, mencontek melalui selembar kertas adalah cara yang paling banyak digunakan saat ini, yang kedua ditempati oleh si canggih mungil yang bernama handphone, dan yang terakhir adalah menuliskannya di anggota badan seperti tangan, kaki, dan yang lainnya. Tentunya yang dicatat hanya sebagian materi yang dianggap penting saja yang dicatat sebagai bahan contekan.
Hal ini tentu saja sangat mempengaruhi karakter kita sebagai pelajar. Hal ini juga sangat berbahaya bagi cara berpikir kita sebagai pelajar yang seharusnya belajar dengan giat dan tekun. Apapun hasilnya , pasti semua akan terukur dengan kemampuan kita sebenarnya. Tidakah kita berpikir kesana?
Pelajar yang suka mencontek adalah pelajar yang penakut, yang tidak memiliki kepercayaan diri dan tidak siap menerima kekalahan jadinya kita “ tidak jujur”. Kalau kita saying terhadap diri sendiri, jauhilah budaya mencontek. Nilai Jelek? Jangan takut !Kan masih ada remedial
Apabila kita melakukan kegiatan mencontek ini dengan rutin maka dampaknya akan besar kepada kita. Selain mempengaruhi faktor psikologis, ini juga akan mempengaruhi faktor Perilaku kita sebagai pelajar. Kita tidak mempunyai semangat dalam belajar, kita akan terpuruk dalam kegiatan masyarakat, kita dianggap sebagai pelajar yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar.
Jadi tidak salahnya bila kita sebagai generasi penerus bangsa harus bisa memperbaiki karakter kita sebagai pelajar yang mempunyai semangat belajar yang giat, tekun dan aktif. Karena itu semua dapat berguna bagi kita apabila kita melakukannya dengan positif dan tentunya akan berguna bagi masa depan kita.
Tuhan menciptakan manusia bermacam-macam, ada yang hitam, putih, tinggi, pendek seperti menciptakan alam ada siang ada malam. Begitu juga dengan kemampuan kita sebagai pelajar. Ada yang diciptakan dengan kemampuan intelektual yang tinggi, rata-rata, dan ada pula yang dibawah rata-rata.
Kepada teman-temanku yang merasa kurang pandai, seperti halnya diriku, jangan kecil hati, kita masih peluang kawan!
Seandainya dalam diri kita ada potensi yang dapat kita gali, apabila dalam hal intelektual kita merasa kurang berkembang maka potensi yang lainnya mungkin lebih baik dan itu yang akan membawa kita pada keberhasilan
Kuncinya adalah :
· *Jangan merasa rendah diri
· *Jangan membohongi diri sendiri artinya jadilah diri sendiri.
· *Hargai kelebihan atau prestasi yang kita punya atau kita dapat walau sekecil apapun.
· *Kenali kelebihan / potensi yang kita miliki.
· *Dan yang terakhir, jangan pernah mengeluh.
Nah, kesimpulannya adalah setiap manusia itu memiliki peluang untuk sukses! Jangan hanya
karena nilai fisika 5, Matematika selalu diremidi atau Kimia yang selalu dibawah KKM, kita jadi putus asa, Jangan pernah!
Kita masih punya kecerdasan emosional dan spiritual yang bisa kita kembangkan! Cerdas intelektual belum bisa menjamin seseorang berhasil tanpa ditunjang kecerdasan spiritual dan emosional!
Jadi maju terus, pantang mengeluh!